2011/09/30

{fan fiction} Love Disease

 
Kyuhyun dan heebum duduk berhadapan menunggu makanan pesanan mereka datang.

“Victoria!!” kyuhyun melambai lambaikan tangannya pada seorang yeoja yang baru saja memasuki café. Heebum ikut menatap kearah yeoja itu.

“hai kyu!!” Victoria berjalan menghampiri meja kyuhyun dan heebum.

“sedang apa di sini?” Tanya Victoria

“sedang jalan jalan”

“mm. . .” Victoria menatap kearah heebum

“hei!! Kenapa tak pernah cerita kalau kau punya yeojachingu?” Victoria menyikut lengan kyuhyun pelan

“ah. . .iya” kyuhyun hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

“song chien imnida. Kau bisa memanggilku Victoria” Victoria membungkukan badannya

“kim heebum imnida” heebum membalas bungkukkan badan Victoria.

Heebum menggeser posisi duduknya. Mempersilahkan Victoria duduk di hadapan kyuhyun.
Yah. . . setidaknya mengeluarkan tata krama pada orang lain.

“kau sedang apa di sini?”

“menunggu nichkhun”

“nichkhun? Ah… lawan bermain dramamu itu?”

“ne”

Heebum hanya diam memandangi kyuhyun dan Victoria yang asik dengan obrolan mereka. Obrolan mengenai kenapa kyuhyun tak memanggil Victoria dengan ‘nonna’. Obrolan mengenai drama Victoria. Obrolan mengenai changmin, sahabat mereka. Dan obrolan mengenai kissing scene yang akan dilakukan Victoria dan nichkhun yang entah kenapa membuat air muka kyuhyun berubah.

Heebum memandangi wajah kyuhyun dalam diam.
‘kau menyukai Victoria onnie,kyu?’

Dan entah kenapa,saat hatinya mengatakan hal itu, untuk bernafaspun heebum lupa bagaimana caranya.

***

Heebum mengotak atik iPhone 4 white miliknya selagi berjalan menuju mejanya tadi setelah ijin ke kamar kecil untuk membuang zat yang dihasilkan dari proses filtrasi, reabpsorsi, lalu augmentasi.

BRUKK
Tak sengaja heebum menabrak seorang namja yang membawa segelas minuman di tangannya.

“mian mian” heebum membungkuk berkali kali

“kalau jalan lihat lihat !!”
Namja itu membersihkan pakaiannya yang terkena tumpahan minuman.

“mian!! Sini aku bersihkan!!” heebum mengusap pakaian namja itu menggunakan sapu tangannya.

Sekilas senyum muncul di wajah namja itu ketika memperhatikan wajah cemas heebum. Namun ia kembali tersadar.
“tak usah!! Aku bisa sendiri !!”
Namja itu melengos pergi.

“cish dasar!!” heebum hanya menatap punggung namja itu yang menjauh.
Ia kembali berjalan ke mejanya tadi.

“heebum,aku pergi dulu”

“ne onnie”

“annyeong”
Victoria berjalan menuju pintu café.

Heebum menatap wajah kyuhyun yang masih memandang kepergian Victoria dengan pandangan yang sulit diartikan.
‘bahkan dia menjauhpun kau tak rela?’

***

Heebum membuka akun twitternya. Tak sengaja matanya menatap salah 1 tweet terbaru kyuhyun

Kyuhyun 19880203 Cho Kyuhyun
Kenapa harus melakukan ‘itu’ dengannya? Kenapa tak dengan ku yang selalu ada untukmu? Aku yang menyayangimu?

Tubuh heebum membeku. Entah kenapa tenaganya seperti tersedot keluar. Membuat tubuhnya lemah tak bertenaga.
‘kau benar benar mencintainya kyu?’

***

Kyuhyun dan heebum duduk di bawah pohon taman kota. Heebum hanya memandangi wajah kyuhyun dari samping. Sungguh menyakitkan menatap orang yang kita cintai justru melamunkan orang lain.
‘tanpa kau sadari,kau telah menyakitiku begitu dalam’
Heebum mengalihkan pandangannya dari wajah kyuhyun.

“kyu..”

“hm?”

“kau memikirkan apa?”

Kyuhyun menoleh, menatap heebum yang masih fokus memandangi orang yang berlalu lalang.
“aku tidak memikirkan apa apa”

Heebum tersenyum kecut. Mereka terdiam untuk beberapa saat.

“kyu..”

“hm?”

“kau menyukai Victoria onnie?”

Kyuhyun langsung menatap heebum
“kau ini bicara apa? Tidak mungkin aku menyu..”

“tidak apa apa kyu…” heebum menghela nafasnya “… bukan salahmu jika kau menyukai wanita lain. Aku juga tak berhak untuk melarangmu kan?” heebum memaksakan senyumnya.

Entah kenapa justru itu yang keluar dari mulutnya.
Heebum ingin menjadi orang yang egois sekarang. Hatinya benar benar ingin mempertahankan kyuhyun di sisinya, mengikat kyuhyun agar selalu berjalan di sampingnya. Tapi, kalaupun kyuhyun tetap di sisinya, apakah kyuhyun bisa lebih bahagia dibanding berada di sisi wanita lain?
Apakah kyuhyun dapat bertahan dengan keadaan seperti itu?
Pada kenyataannya heebum benar benar tak bisa melakukan itu. Sayangnya heebum bukan orang yang tak peduli dengan perasaan orang lain.

Heebum berdiri dari tempatnya
“aku hargai keputusanmu kyu…” tenggorokan heebum tercekat untuk mengatakannya “… jika kau bahagia,sesakit apapun itu, aku akan berusaha lebih bahagia darimu kyu”
Heebum menepuk bahu kyuhyun lalu melangkah pergi.

Air mata heebum tak bisa ia bendung lagi.
‘ini tidak benar kyu… ku mohon sadarlah. Ini salah’
Heebum berjalan menunduk. Menyembunyikan air matanya dari pandangan orang orang yang berlalu lalang.

BRUKK

Heebum jatuh terduduk setelah menabrak seseorang.

“YAK!! Kalau jalan lihat lihat!!” bentak seseorang yang ditabrak heebum

Heebum mendongak. Membuat orang yang ia tabrak mampu melihat wajahnya dengan jelas.

“aish…kenapa setiap aku bertemu denganmu selalu dengan adegan tubrukan?”

Heebum hanya diam memperhatikan orang itu.
“uhuhuhuhuhuhu” tangis heebum pecah

“hei ! Kenapa menangis?” orang itu menatap sekelilingnya. Semua orang disitu menatap orang itu dengan tatapan –kau-apakan-gadis-itu-.
“bukan aku yang membuatnya menangis,bukan aku! Bukan aku!”
Orang itu menggerakkan telapak tangannya ke kanan ke kiri pada orang di sekelilingnya yang menatapnya aneh.

“hei!! Berhentilah menangis! Kau tak malu? Banyak yang menatapmu!!”

“uhuhuhuhuwaaaaa” tangis heebum semakin keras.

“aish!!” orang itu mengacak rambutnya sendiri  “diamlah!”

***

“minumlah”

“kamsahamnida” heebum meneguk milkshake chocolate yang disodorkan padanya

“siapa namamu?”

“ah… Kim heebum imnida” heebum membungkukan badannya

“aku joongki, song joongki”

“mm…joongki-ssi, mian sudah menabrakmu 2 kali”

“ah…lupakan masalah itu. Tak perlu minta maaf”

“ah…kau baik sekali”

“kalau boleh aku tau, kenapa tadi kau menangis? Bukan karena aku marahi kan?”

Heebum tersenyum
“tentu saja bukan. Kadang kala ada kerikil yang menghadang hubungan asmara manusia. Dan aku pikir, yang menghadangku saat ini adalah batu karang yang sangat besar”

Joongki mengangguk

Drrt drrt
Ponsel heebum bergetar.
Kyu is calling. . .

yeobboseyo”

“kau dimana?”

“aku sedang ada urusan”

“di mana?”

“di café”

“aku jemput”

“tak usah. Aku naik taxi saja. Aku masih agak lama”

“. . .”

“kyu. . .”

“gwaenchanayo?”

“hm? Ah itu.. tentu saja”

“maafkan aku” suara kyuhun terdengar sengau

“tak perlu minta maaf kyu”

“jangan terlalu baik heebum-ya. Aku jadi merasa sangat jahat. Bentak aku. Hina aku. Pukul aku. Jangan hanya diam seperti ini”

Tenggorokan heebum tercekat. Ia menghela nafasnya. Berusaha agar suaranya tak terdengar bergetar. Joongki yang melihat keadaan heebum langsung menggenggam erat tangan heebum. Berharap setidaknya ia dapat memberi kekuatan untuk heebum meskipun sedikit. “kenapa aku harus melakukan itu?...” heebum menghapus air matanya yang ternyata sudah deras mengalir “...kau tak salah apa apa kyu…” heebum menerima sapu tangan yang joongki ulurkan padanya “…jika ada yang patut disalahkan,maka itu adalah aku”

“jangan berkata seperti itu hee-ya”

“lalu aku harus berkata apa hm?”

“katakan memang aku yang salah”

“aku tidak bisa…pada kenyataannya akulah yang salah”

‘It’s my mistake for not making you love me more. It’s my mistake for loving you more than you love me. It’s my mistake for not making you love me as much as I wanted you to. Even though it's all my fault’

“hee-ya…”

“kau tenang saja, aku akan minta diantar pulang oleh temanku”

Di seberang sana kyuhyun hanya diam. Ia mengerti bahwa benteng kekuatan yang sudah heebum bangun dengan susah payah akan hancur jika ia membahas masalah ini lagi. Dan ia memutuskan untuk tak membuat heebum terluka lebih dalam lagi, meskipun luka yang ia torehkan sudah benar benar dalam.

“kyu-ah...”

“jangan pulang terlalu larut, ara?”

“ne…”

“hee-ya…”

“hm?”

“mm…tak jadi”

“ya sudah,aku tutup ya”

“ne”

TREKK
Sambungan terputus.

Tubuh heebum terlalu lemah sekarang. Bahkan untuk menggenggam ponselnya pun tangannya tak sanggup. Air matanya meluncur dengan sendirinya tanpa ada tangan yang siap untuk menghapusnya.

Joongki tak tahan melihat keadaan heebum seperti ini. Ia mengambil sapu tangannya dan mengusap air mata heebum.
“kau bisa melewatinya dengan baik… kau harus bisa…”

“ini terlalu menyakitkan…” heebum mengatur nafasnya “… aku tak mungkin sanggup melaluinya”

“kadang kita merasa masalah yang kita hadapi terlalu berat. Tapi percayalah, bahwa Tuhan tak akan memberikan ujian diluar kemampuan manusia untuk melaluinya”

Heebum mengangguk. Ia hanya diam. Tenaganya sudah ia habiskan untuk menangis hari ini. Ia tak ingin membuang dengan sia sia tenaganya yang tersisa.

“wajahmu mengingatkanku pada seseorang” joongki menatap wajah heebum

“siapa?”

“tunggu…seperti…” joongki mengetuk ngetuk pelipisnya “…ah...seperti heechul hyung”

“heechul? Kim heechul?”

“ne… bagaimana kau tau?”

“dia oppaku”

“mwo? Hahaha dunia ini begitu sempit”

“kadang terasa begitu. Kau hoobae nya?”

“ne…dia sunbaeku di kampus”

“dia pasti galak ya?”

“hehe… sedikit”

“maklumi sajalah…dia kan orang 4D”

“ne… dia selalu mengatakan hal itu. Tapi sebenarnya dia orang yang sangat baik”

“hmm… joongki-ssi, apa aku boleh minta bantuanmu?”

“apa?”

***

“gomawo sudah mengantarku”

“ne…. rumahku juga searah… baiklah,aku pamit. Annyeong”

“annyeong”

Setelah mobil joongki menghilang dari pandangannya, heebum memasuki rumah kyuhyun dan menaiki tangga menuju kamar.
Baru 1 langkah heebum memasuki kamarnya, kyuhyun telah memandangnya dalam.
Mereka hanya saling memandang dalam diam. Beruntung heebum mampu mengontrol dirinya.

“wae kyu?”

Lamunan kyuhyun terpecah
“hm? Ah… aniyo”

Heebum menghempaskan tubuhnya ke sofa
“hah… aku lelah sekali. Lebih baik aku mandi” heebum beranjak menuju kamar mandi. Setelah menutup pintu, tubuh heebum merosot. Ia menyandarkan tubuhnya di daun pintu. Nafasnya terasa benar benar berat. Saat melihat wajah itu, paru parunya seakan berhenti berfungsi.
‘kau benar benar membuatku berantakan kyu’

***

“ketika ada orang yang mengalami masalah sekecil kerikilpun, orang itu akan merasa masalahnya sebesar batu karang. Dan itu yang sedang kau alami sekarang”
Heebum dan joongki duduk di sebuah café.

“kau benar..”

Mata joongki beralih ke satu meja yang berada lumayan jauh dari meja mereka.

“sedang apa dia di sini?”

Mata heebum mengikuti sudut pandang joongki. Seketika itu pula jantung heebum serasa berhenti berdetak. Lagi lagi perasaan perih mengiris hati heebum.

“dia siapamu?”

“hm? Dia? Wanita itu?”

Heebum mengangguk

“dia adikku”

Mata heebum terbelalak. Apa dunia benar benar sesempit itu?
“siapa pria yang sedang dengannya?” pandangan joongki tak lepas dari obyek pandangannya.
Heebum tersenyum nanar
“dunia benar benar sempit”

Joongki menatap heebum

“pria itu cho kyuhyun, suamiku”

“MWO?”

“tak perlu berlebihan seperti itu”

“aku pikir kau bermasalah dengan kekasihmu. Ternyata… kau benar benar sudah menikah? Kau tidak sedang bercanda kan?”

“hahaha…wajah mu benar benar lucu”

“seriuslah sedikit! Kau bercandakan?”

“tentu saja tidak. Dia benar benar suamiku”

“kau kan masih terlalu muda. Jangan jangan kau menikah karena kecela…”

PLETAK
1 jitakan mendarat mulus di jidat joongki.

“kau pikir aku wanita serendah itu?”

Joongki mengusap usap jidatnya
“mian…kalau bukan itu,kenapa kau menikah secepat itu?”

“perjodohan”

“mm…aku akan kesana dan menyuruh adikku menjauhi pria itu” joongki beranjak dari duduknya

“jangan” heebum menarik lengan joongki agar kembali duduk.
“kumohon jangan..”

“tapi..”

“jebal… Tolong bersikap biasa pada adikmu seolah olah kau benar benar tak tau masalah ini. Tolong rahasiakan masalah ini. Lagipula Victoria onnie juga tak salah. Kyuhyun yang menyukainya”

Joongki menghela nafasnya
“baiklah”
Matanya tak lepas memandang heebum yang sedang memainkan sedotan minumannya
“apa kau baik baik saja?”

Heebum menoleh
“aku tidak apa apa”

“kenapa kau tak mendatanginya?”

“untuk apa?”

“hei ! dia suamimu. Kau harus mempertahankan dia”

“aku tidak mau”

“hah…apa ada orang yang mengingatkanmu bahwa kau benar benar bodoh?”

“beberapa orang mengatakan hal itu…” heebum menyesap chocolate float pesanannya “…bahkan dia juga sering mengatakan aku bodoh”

“kau memang bodoh. Kalau aku jadi kau, aku akan mendatangi mejanya dan mempertahankannya”

“begitu?”

Joongki mengangguk

“aku hanya tak ingin mempermalukan diriku sendiri…”

Joongki menyerngit

“…bagaimana jika aku sudah melakukannya tapi dia tetap memilih adikmu?”

“kau masih mencintainya?”

“ne… sangat”

“kenapa kau masih bisa mencintai pria yang jelas jelas menginginkan gadis lain?”

“setauku cinta adalah bagaimana kau peduli tentang kebahagiaan orang lain dibanding kebahagiaanmu sendiri, bagaimanapun sakitnya pilihan yang akan kau hadapi”

“hah…kau terlalu baik untuknya, heebum-ya”

“aku tak cukup baik untuknya,oppa”

***

“Victoria…”

“wae kyu?” Victoria masih membaca buku tanpa menatap kyuhyun

“seorang temanku yang sudah mempunyai kekasih justru menyukai wanita lain yang jelas jelas lebih tua darinya. Dan kekasih temanku itu mengetahuinya. Menurutmu apa yang harus dilakukan temanku itu?”

Dalam cerita kyuhyun, sebenarnya kata ‘temannya’ mengartikan dirinya sendiri. Tak mungkin ia terang terang mengatakan bahwa dirinya menyukai Victoria kan? Yang benar saja!

Victoria menutup lalu meletakkan bukunya di meja café.
“mm… aku tak tau. Yang aku tau, kekasih temanmu itu pasti sekarang sedang benar benar sedih”

“apakah salah jika temanku mendekati wanita yang lebih tua darinya itu?”

“sebenarnya aku tak berhak menilai. Tapi menurutku, temanmu harus benar benar memikirkan siapa yang akan dia pilih. jika dia sudah mempunyai orang yang benar benar mencintainya, untuk apa dia susah susah mendekati wanita lain yang belum tentu mencintainya, ya kan?”

Kyuhyun mengangguk
“ne… kau benar”

***

“setelah lulus, kau akan kuliah jurusan apa?”

“molla… mungkin aku akan memilih fotografi”

“kau suka fotografi?”

Heebum mengangguk

“bagaimana kalau hari ini kau menjadi fotografer ku? Kau tak ada acara kan?”

“iya iya aku mau. Aku tak ada acara hari ini” jawab heebum semangat

“baiklah”

***

“mm… yang ini bagus juga” heebum menarik sebuah hem dari lemari pakaian joongki dan di pas kan ke tubuh joongki

“semua kau bilang bagus!” joongki memang meminta heebum memilihkan pakaian yang akan ia gunakan.

“salahmu kenapa terlahir sebegitu tampannya!” ungkap heebum yang masih sibuk memilih baju tanpa menatap joongki.

Joongki terkekeh mendengar ucapan heebum.

“nah… selesai” heebum melemparkan pakaian pilihan terakhirnya ke atas kasur joongki.

“hei ! kau menyuruhku membawa baju sebanyak ini?” mereka menatap tumpukan pakaian yang menggunung di atas kasur joongki.

“hm… benar juga” heebum menggigit ujung jarinya “kalau begitu kau bawa yang ini, ini, ini, dan ini saja oppa. Lalu kau pakai yang ini”
Heebum mengulurkan 1 hem pada joongki untuk dia pakai.

“mm… baiklah. Sekarang kau akan keluar dari kamarku atau melihatku ganti baju?”

“MWO? Aku keluar saja” heebum berlari keluar kamar , sementara joongki tertawa melihat kelakuan heebum.

***

“aku sudah siap, ayo” joongki keluar dari kamarnya dan berjalan keluar dengan heebum yang membuntutinya.

Sampai di luar,seseorang turun dari mobil sedan hitam
“oppa, kau mau kemana?”

Heebum melihat siapa orang itu

“heebum?”

“ah… onnie, annyeong”

“kau sedang apa di sini?”

“dia bersamaku” joongki merangkul bahu heebum

“kalian sudah kenal?”
Heebum dan joongki mengangguk

“oh ya, itu ada kyuhyun” Victoria menunjuk mobil sedan hitam yang belum pergi

Heebum tau mobil itu. Benar benar tau luar dalam. Ia juga tau siapa yang duduk di kursi pengemudi mobil Hyundai NF Sonata itu.



Heebum memandang seseorang yang duduk di kursi pengemudi lalu membungkuk singkat.

“yasudah,aku pergi dulu”

“ne oppa”

“kami pergi dulu Victoria onnie. Annyeong”

“annyeong”

Heebum dan joongki menaiki mobil joongki

“oppa,kita ke rumahku”

“ne, yang kemarin kan?”

“bukan, itu rumah kyuhyun. Rumah ku dia Main Revelation Estate”

“mm… baiklah”

***

“heechul…” heebum memeluk heechul dengan erat

“yak! Panggil aku oppa!! kau masih ingat pulang ?”

Heebum melepas pelukannya
“kau ini bicara apa? tentu saja masih! Ini kan rumahku!”

“ne… kau tambah cerewet! Mana kyuhyun?” mata heechul mencari cari sosok kyuhyun

“dia sedang ada acara,oppa”

“lalu kau kesini dengan siapa?”

“dengan joongki oppa”

Joongki yang merasa namanya disebut langsung berdiri disamping heebum
“annyeong hyung” joongki membungkuk

“hei joongki !”
Heechul dan joongki bersalaman dengan gaya yang yah… sebut saja –gaya-anak-muda-yang-merasa-dirinya-keren-

“sudah sudah!” heebum memisahkan heechul dan joongki “Joongki oppa,ayo masuk”

“oh ya, eomma dan appa pergi ke Jepang” ucap heechul

“ne…eomma sudah menelephonku tadi”

“hm… hei, aku pergi dulu”

“kemana?”

“ke tempat biasa”

“baiklah, nanti aku langsung ke rumah kyuhyun. Hati hati oppa”

“oke… joongki, heebum itu sangat merepotkan”

“oppa…. Sudah sana pergi !” heebum mendorong tubuh heechul masuk ke dalam mobil Peugeot 307CC miliknya.

“ayo masuk oppa” heebum menarik lengan joongki memasuki rumah yang berarsitektur eropa klasik milik orang tuanya itu.

“kau tunggu di sini oppa. Aku ganti baju dulu”

Joongki menunggu di sebuah ruangan yang berada tepat di depan kamar heebum.

Heebum segera mengganti pakaiannya dengan pakaian yang tersisa di lemari kamarnya dan langsung menyambar tas yang berisikan kamera miliknya. Ia segera keluar dari kamarnya.

“sudah selesai?” joongki yang sedang bersandar pada dinding langsung beranjak dari posisinya.

 “sudah. Ayo oppa”

***

Joongki bermain dengan sekelompok anjing di taman. Sementara heebum masih asik dengan kameranya, mengambil beberapa foto joongki.

“hana dul set”
CKREKK

Heebum melihat hasil jepretannya dan beranjak duduk di samping joongki.

“coba lihat hasilnya!”

Heebum menyerahkan kameranya pada joongki. Joongki melihat hasil foto yang membuatnya harus berganti pakaian sampai 4 kali.


“hasilnya bagus” joongki tersenyum menatap heebum

“tentu saja… siapa dulu yang memotret”
Mereka saling memandang lama. Heebum segera mengalihkan pandangannya.
“jangan menatapku seperti itu,oppa !”

“wae?”

“aku tak ingin menghianati kyuhyun. Walaupun dia menyukai gadis lain, tapi aku tak ingin membalas perbuatannya itu. Kalau kau menatapku seperti itu, bisa bisa aku menyukaimu ! kau mau bertanggung jawab?”
Joongki melongo mendengar ucapan heebum. Apa heebum benar benar orang sepolos itu? Atau justru dia orang sebodoh itu?
Tapi itu yang joongki sukai dari heebum. Gadis itu terlalu ‘ehm’ jujur.
“aku tak keberatan jika kau menyukaiku”

Heebum menatap joongki
“aku yang akan keberatan !”

Joongki terkekeh sambil mengacak rambut heebum
“bahkan jika kau memintaku untuk menikahimu, akan aku lakukan”

Heebum menganga mendengarnya
“sayangnya aku tak akan memintanya,oppa”

“haha… ne, arasseo”

“hahaha”

Mereka merebahkan tubuh mereka di atas rumput hijau yang menjadi alas mereka sekarang.
‘kau lihat kyu? Aku masih dapat tertawa tanpamu’

***

Kyuhyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal. Melampiaskan kemarahannya yang membuncah. Entah kenapa dia benar benar benci melihat heebum disentuh oleh pria lain, menurutnya hanya dia yang boleh melakukannya. Ia benar benar ingin menyingkirkan tangan pria itu dari tubuh heebum.

“ARGHH… WAE?” kyuhyun memukul stirnya.
Ia menyandarkan tubuhnya kasar.
Bukan kah ia menyukai Victoria?
Kenapa ia begitu tak rela melihat kulit heebum bergesekan sedikitpun dengan pria lain?

***

Heebum memasuki kamar kyuhyun lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa dan mulai membuka file di kameranya.

Kyuhyun keluar dari kamar mandi dan mengeringkan rambutnya menggunakan handuk
“sudah pulang?”

Heebum menatap kyuhyun lalu langsung mengalihkan pandangannya
“hm? s..su..sudah” jawab heebum tergagap

Omo… tak bisakah kyuhyun mengerti bahwa heebum belum terbiasa melihatnya bertelanjang dada? Belum terbiasa melihat dada bidang dan ABS yang terlalu indah seperti itu?
Apakah kyuhyun sengaja menggodanya?

Kyuhyun melangkah menuju lemari pakaiannya dan mengambil sebuah t-shirt lalu langsung memakainya. Membuat heebum dapat bernafas lega.

Kyuhyun berdiri dihadapan heebum. Memandang heebum dalam dalam.
Kemeja berlengan panjang yang ditekuk sebatas siku memperlihatkan lekuk tubuh heebum yang sempurna, dipadukan mini skirt yang memperlihatkan kaki jenjang heebum sangat sempurna membalut tubuh heebum. Membuat heebum semakin berkilau dimata kyuhyun.

Heebum mendongak menatap kyuhyun
“wae?”

“siapa pria tadi?”

“kau tak mengenalnya?”

Kyuhyun menggeleng.

Heebum kembali menatap kameranya
“dia joongki oppa. Oppanya Victoria onnie”

Kyuhyun merebut kamera dari tangan heebum, membuat heebum memandangnya.
“apa kau menyukainya?”

Heebum menyerngit lalu menggeleng
“tidak… aku hanya menganggapnya seperti oppa ke 2 ku setelah heechul oppa”

Kyuhyun tak mampu lagi menahan dirinya untuk tak menyentuh heebum. Ia menelusuri pipi heebum menggunakan jari telunjuknya.
“apa dia menyukaimu?”

“hm? kau ini kenapa kyu?”

“sudah, jawab saja !”

“aku rasa tidak”

“kau benar benar tak menyukainya,kan?”

“aku tak menyukainya”

“hah… baguslah”

“hm? maksudmu?”

“aniyo…”

Kyuhyun tau. Tau bahwa gadis yang  benar benar ia cintai adalah heebum. Tak ada duanya apalagi tiga.

‘… and I love you, heebum’

***

Seorang MC café mengacungkan microfonnya ke meja heebum dan joongki. Menandakan mereka harus menyanyikan satu lagu di atas panggung.
Heebum menatap joongki ragu. Tapi joongki justru berdiri dan menggandeng heebum maju. Setelah melakukan beberapa persiapan, musik mulai mengalun lembut.

Mueosi urireul itorok himdeulge haenna?
Mueosi urireul itorok eoryeopge halkka?
Mueosi urireul itorok himdeulge haenna?
Mueosi urireul itorok eoryeopge halkka?

 What made us suffer so much like this?
What puts us into obstacles like this?
What made us suffer so much like this?
What puts us into obstacles like this?

Saranghae ije haji motal mal
Saranghae ije hal su eomneun mal
Saranghae ije neoreul bomyeo hal su eomneun mal
Saranghae, saranghae, saranghae, saranghae

“I love you,” the words I won’t be able to say anymore
“I love you,” the words I can’t say anymore
“I love you,” the words I can’t say as I look towards you
I love you, I love you, I love you, I love you

Wae nan neol ihaehaji motaesseulkka?
Neon oerowosseul tende, manhi apasseul tende
Haejul mari manheunde
Jeonhaji motan nae mareul deureojwo

Why didn’t I understand you?
You must have been lonely and hurt
Listen to a lot of things I wanted to say, but couldn’t

Saranghae ije haji motal mal
Saranghae ije hal su eomneun mal
Saranghae ije neoreul bomyeo hal su eomneun mal
Saranghae, saranghae, saranghae, saranghae…

“I love you,” the words I won’t be able to say anymore
“I love you,” the words I can’t say anymore
“I love you,” the words I can’t say as I look towards you
I love you, I love you, I love you, I love you…

Feeling sad – Kim yeo hee

Tepuk tangan penonton menggema di penjuru café. Heebum dan joongki membungkuk singkat.

***

“oppa, ponselku tertinggal di mobilmu, kuambil dulu ya”

“kuantar?”

“tidak usah, mana kunci mobilmu?”

“ini. Hati hati !”

“hm…”
Heebum membalik tubuhnya memunggungi joongki tapi ia langsung menghadap joongki lagi
“apa aku pernah mengatakan bahwa kau mirip dengan lee jinki (onew), hoobaeku?”
Setelah mengatakan itu, heebum langsung berlalu. Sementara joongki hanya tersenyum dengan kata kata heebum.

***

Heebum menutup pintu mobil joongki lalu menyeberangi jalan. Heebum belum menyadari bahwa sebuah barangnya terjatuh. Heebum berjalan menunduk, meraba lehernya. Ia tak menemukan kalung pemberian kyuhyun di lehernya. Heebum menengok ke belakang. Menemukan kalungnya tergeletak di tengah jalan. Ia berjalan memungut kalungnya saat ada sebuah mobil yang ugal ugalan melewati jalan itu.

CKIITT

BRAKK

KWANG KWANG KWANG KWANG

***

“kyu… “

“hm?”

“bagaimana kelanjutan kisah temanmu?”

Kyuhyun memandang Victoria
“temanku? Ah..temanku ya?”

Victoria mengangguk

Kyuhyun tersenyum menerawang
“pada akhirnya dia menyadari bahwa yang benar benar dia cintai hidup dan mati adalah kekasihnya. Perasaannya pada wanita yang lebih tua darinya itu hanyalah perasaan sesaat yang sedang membuncah”

Victoria mengangguk
“kau sangat menjiwai saat menceritakannya. Sampai sampai aku sempat mengira bahwa kau menceritakan kisahmu sendiri”

Kyuhyun hanya tersenyum misterius.

“oh ya kyu, ada yang ingin aku katakan”

“katakan saja”

“aku dan nichkhun sudah resmi menjadi kekasih”

“jinjja? Chukkae ! kau harus mentraktirku!” ucap kyuhyun tersenyum

‘pada akhirnya, aku menyadari bahwa rasa cintaku untukmu lebih besar dari apapun,heebum-ya’

Drrt drrt
Ponsel kyuhyun bergetar

“yeobboseyo”

***

Kyuhyun berlarian di lobby rumah sakit. Ia berlari menuju UGD.
Kyuhyun menarik kerah baju joongki lalu menyudutkannya ke dinding.

BUGH

“KENAPA KAU TAK MENJAGA HEEBUM HAH?”

Joongki mengusap darah yang keluar dari ujung bibirnya
“KENAPA AKU HARUS MENJAGANYA HAH ? SIAPA YANG SUAMINYA ? KAU JUSTRU BERSENANG SENANG DENGAN GADIS LAIN !!”
Joongki menepis tangan kyuhyun dari tubuhnya.

Kyuhyun melangkah mundur, menyandarkan tubuhnya ke dinding. Tubuhnya merosot.
“benar… ini salahku…” ujarnya lirih

Heechul berlari menghampiri mereka
“bagaimana keadaannya?”

“masih ditangani dokter”
Heechul mengangguk. Ia berjongkok di samping kyuhyun

“mian hyung… ini semua salahku”

“kau ini bicara apa? Heebum pasti tak suka mendengarnya”
Mereka terdiam

“tenang saja. Dia tak akan mau mati secepat ini” heechul merangkul bahu kyuhyun

***

Kyuhyun memasuki ruang ICU. Sudah ada joongki di dalam. Kyuhyun benar benar merasa lemah melihat keadaan heebum seperti ini. Terbaring lemah tak sadarkan diri dengan berbagai macam selang dan jarum menancap kulit pucatnya. Luka gores menghiasi setiap sudut tubuh lemahnya. Bibir pucatnya terhalangi oleh darah yang mengering.

Joongki mengusap usap lengan heebum pelan
“kau harus segera membuka matamu,heebum-ya…” ia merapikan anak anak rambut heebum “… aku benar benar tak akan memaafkanmu jika keadaanmu seperti ini terus”

Kyuhyun hanya menatap joongki dalam diam.

“kau harus menjaganya… “ ucap joongki tanpa menatap kyuhyun lalu mengecup kening heebum singkat “… kau benar benar melukainya belakangan ini”

Joongki menatap kyuhyun
“aku tak bisa sering sering ke sini. Banyak yang harus aku urus” joongki beranjak keluar dari ruang ICU.

Kyuhyun duduk di samping ranjang heebum. Membelai lembut pipi pucat heebum
“maafkan aku heebum-ya… maafkan aku”

Heechul masuk ke ruang ICU
“appa dan eomma mengambil penerbangan secepatnya Jepang-Korea”

Kyuhyun mengangguk.

Heechul merundukkan tubuhnya. Mendekatkan bibirnya ke telinga heebum.
“hei ! kau tak akan membiarkan kyuhyun menjadi duda semuda ini kan? Jika kau mati, aku akan merebut kyuhyun darimu”

***

“sampai kapan kau terus begini? Kapan kau akan membuka matamu? kau tak merindukanku hm? Apa kau adalah putri tidur yang hanya akan bangun dengan ciuman seorang pangeran?” kyuhyun menggenggam tangan heebum

“buka matamu heebum-ya. Kumohon…” ucap kyuhyun lirih “…tak mungkin kan aku menciummu sedangkan alat bantuan pernafasan itu menghalangi bibirmu…” kyuhyun membelai pipi heebum lembut “… apa kau tak bosan? Apa 4 hari belum cukup untukmu tidur?” kyuhyun mengecup pipi heebum singkat “…sudah saatnya kau bangun heebum-ya”
Kyuhyun beranjak dari posisinya. Ia berjalan menuju pintu

“kyu…”

Kyuhyun membalikkan badannya. Ia berlari kearah heebum yang sudah membuka matanya.

“heebum…” kyuhyun menggenggam tangan heebum

“kyu… sakit sekali” heebum memegang dadanya. suara heebum melemah.

Kyuhyun mengeratkan genggamannya “bertahanlah… aku mencintaimu”
Kyuhyun menekan tombol di dinding untuk memanggil dokter

“sakit kyu…”

Kyuhyun mengusap air mata heebum yang mengalir. Kyuhyun tak tau harus berkata apa lagi. Lidahnya kelu untuk mengucapkan sepatah katapun. Ia tau kata katanya tak mampu mengurangi rasa sakit heebum. Rintihan kesakitan heebum begitu menyayat nyayat hatinya. Air mata meleleh dari mata kyuhyun,namun ia segera menghapusnya. Ia tak ingin heebum melihat air matanya.

Dokter dan beberapa orang suster datang memeriksa keadaan heebum. Rintihan heebum sudah tak terdengar lagi. Beberapa alat sudah dilepas dari tubuh heebum. Dokter dan suster memindahkan heebum ke ruang rawat VVIP.

Kyuhyun duduk di samping ranjang heebum dan menggenggam tangan heebum.
Kyuhyun tersenyum masih memandangi wajah heebum.

“jangan menatapku seperti itu !” ujar heebum lemah

“terima kasih karena kau masih bertahan,heebum-ya”

“aku tak mungkin mati semuda ini”

Kyuhyun tersenyum mendengar jawaban heebum “benar… kau tak boleh mati semuda ini” kyuhyun mengecup bibir heebum singkat “aku mencintaimu…”


“kau mencintai Victoria onnie”

Kyuhyun mengecup bibir heebum lagi. Ia menempelkan dahinya ke dahi heebum “tak ada yang mampu mengalahkan besarnya cintaku untukmu heebum-ya. Tidak Victoria dan tidak siapapun. Kau ingat itu” kyuhyun mengecup bibir heebum sekali lagi.

***

“hari ini joongki akan pergi ke Amerika untuk beberapa tahun”

Perkataan heechul membuat tubuh lemas heebum menjadi semakin lemas

“kau bohong !!”

“1 jam lagi pesawatnya berangkat”

“kau bohong oppa !!”

Heechul hanya diam. Heebum bangkit dari ranjangnya namun dicegah kyuhyun

“kau mau kemana?”

“joongki oppa kyu… joongki oppa”

“kau masih lemah,heebum”

“kyu… joongki oppa”

“heebum…”

“kumohon… aku ingin bertemu dengannya…” ucap heebum lirih “… eomma, ijinkan aku” heebum mulai menangis.

***

Heebum berlari tak mempedulikan kyuhyun yang meneriakinya supaya berhenti. Tak mempedulikan badannya yang tak layak dikatakan dalam keadaan baik baik saja. Ia berlari menuju pintu keberangkatan internasional. Kyuhyun berlari mengikuti heebum dari belakang.

“joongki oppa !!” teriak heebum sekuat tenaga.

Joongki yang mendengarnya langsung membalikkan tubuhnya

Heebum memeluk joongki erat “jangan pergi oppa…” air mata heebum menetes

Joongki  menatap kyuhyun yang berhenti berlari di belakang mereka.

Heebum menenggelamkan wajahnya di dada joongki
“kau ingin meninggalkanku?”

“jangan begini heebum…”

“kenapa kau tak memberitauku? Kau ingin pergi diam diam dariku kan?”

“kau salah…aku tak ingin meninggalkan mu. Tapi aku harus melanjutkan studyku. aku hanya pergi 3 tahun heebum-ya”

“hanya katamu? Kalau kau pergi siapa yang akan menemaniku?”

“kyuhyun… dia mencintaimu… sangat”

“kalau tidak bagaimana?”

“kau bilang saja padaku, aku akan pulang lalu menikahimu”

Heebum memukul punggung joongki
“jangan bercanda di keadaan seperti ini !”

Joongki terkekeh

Kyuhyun menatap heebum dan joongki
‘apa sesakit ini yang dulu kau rasakan,heebum?’

Joongki melepas pelukannya. Ia mengusap airmata heebum.
“aku akan sering sering pulang. Kau tak usah khawatir. Pesawatku akan berangkat. Aku harus pergi. Jaga dirimu baik baik heebum. Jangan jadi orang yang terlalu bodoh. Kau harus cepat cepat sembuh. Kau benar benar pucat !!” joongki mengusap usap bahu heebum.

“aku… pergi dulu” joongki mengecup kening heebum lalu berbalik meninggalkannya

“oppa…” panggil heebum lirih. Ia hanya memandang punggung joongki yang menjauh.

Kyuhyun membalikkan tubuh heebum lalu memeluknya erat

“kyu…dia pergi”

Kyuhyun mengelus kepala heebum. Heebum menangis di pelukan kyuhyun
“apa aku tak cukup untukmu?”

Kyuhyun merasakan ada cairan hangat yang menetesi punggungnya. Kyuhyun melepas pelukannya.
“heebum !!”
Kyuhyun mengusap darah dari hidung heebum yang tak berhenti mengalir. Kyuhyun mengangkat tubuh heebum. Tangan heebum bergerak mengusap keringat di wajah kyuhyun.
“aku tak apa apa,kyu” ujar heebum lemah

“begini kau bilang tak apa apa?”
Kyuhyun mendudukan heebum di jok mobilnya lalu pergi menuju rumah sakit.

***

Kyuhyun berdiri menatap heebum yang sedang ditangani dokter melalui jendela kamar rawat heebum. Eomma heebum menyentuh bahunya.

“maafkan aku eomma. Aku tak bisa menjaga heebum dengan baik”

“tak ada yang salah kyu… dia juga tak mau kau menyalahkan dirimu sendiri”

Dokter keluar dari kamar rawat heebum

“bagaimana dok?”

“dia terlalu memaksakan tubuhnya. Dia perlu istirahat untuk mengeringkan bekas operasinya”

“baik dok… kamsahamnida”

***

“kau membuatku khawatir !” kyuhyun duduk di ujung ranjang heebum

“maaf…”

“jangan membuatku jantungan lagi, ara?”

Heebum tersenyum tipis
“ara…”

***

“kau harus baik baik di sana” kyuhyun memeluk heebum erat

“ne”

Kyuhyun membenarkan posisi syal heebum
“pakai yang benar. Di sana sangat dingin”

“ne kyu”

Kyuhyun mengantar heebum ke bandara. Appa heebum mengirim heebum ke kanada untuk mengobati sisa sisa kecelakaan di tubuh heebum dan mempercepat penyembuhan hasil operasi heebum.

“kenapa kau tidak ikut saja kyu?”

“kalau aku ikut, siapa yang akan mengurusi proyek tahunan club sekolah kita?”

Heebum mengangguk pasrah.

“kau harus cepat sembuh dan cepat kembali ke korea ! kau akan tampil di proyek tahunan club kita,ara?”

“ne… ara”

“yasudah… kau hati hati. Aku pulang dulu” kyuhyun berbalik memunggungi heebum, tapi ia kembali menghadap heebum dan memeluknya erat.
“kau pasti akan merindukan aku !”

“kau yang akan merindukanku,kyu !”

“pasti. Jangan genit di sana ! aku selalu mengawasimu ! jangan coba coba selingkuh !”

Heebum terkekeh
“kau juga !”

Kyuhyun melepas pelukannya lalu meraih tengkuk heebum dan menempelkan bibirnya di bibir heebum
“aku mencintaimu..”

Heebum mengangguk
“aku juga… aku pergi kyu..”
Heebum mengecup pipi kyuhyun singkat lalu menarik kopernya menjauh. Kyuhyun menatap punggung heebum yang mulai menghilang dari pandangannya.

‘pada akhirnya, tak ada lagi yang mampu membuat diriku ragu mengenai besarnya cintaku padamu heebum-ya’

FIN

4 komentar:

  1. woooo akhirnya nemuin blogmu juga haha
    baguuuuuuuus lho bagus bagus banget

    ff nya unyuuuu deh :D
    aku yang pertama kali baca sama komen ya ? asiiiik hahaha

    ayo ayoo lanjutin ceritanya . oke oke oke ? ntar tak baca terus deh , terus ntar juga selalu tak komen , gimanaaa ? hahaha mbuat ff nya pakek namaku aja gimana ? haha dijamin bakalan laris dan banyak yang baca *soalnya ntar aku promosi in pasti :O*

    BalasHapus
  2. haha taraaaa
    makasi uda baca plus comment yah..
    padahal blog ini mau aku sembunyiin dulu lo.
    eh, kamu malah uda liat..

    makasi ya...

    BalasHapus
  3. mau disembunyi in kok di profil twitter mu yang 'about me' tercantum alamat blog mu ini ? hihihihi

    foto ular udah tak tag ke kyuhyun sama eunhyuk tu haha

    BalasHapus
  4. hahahaha..
    makasi yaaa....
    malu aku..

    BalasHapus